Sabtu, 04 Mei 2013

FF SERIES :: PAST Sequel *MY STORY (My Life and My Family)* (PART 3)


Tittle                    : PAST Sequel *MY STORY (My Life and My Family)*

Author                 : ...^LeeSangMi^...

FB                        : Adhell Lia (Lee Sang Mi) & Adhell Lia II (Lee Sang Mi)

Rating                 : T

Genre                  : Romance, Married Life, Sad, Angst

Main Cast            : Kim Eun Ae a.k.a Lee Eun Ae, Lee Sungmin (SUJU), Lee JiHyun, Lee Jae Sung

Support Cast      : Lee Sang Woo



“CAST DI DALAM FF INI SEPENUHNYA MILIK TUHAN DAN KELUARGANYA. DAN FF INI MILIK SAYA DAN MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA. MIAN KALAU BANYAK TYPO BERTEBARAN. TOLONG HARGAI AUTHOR DENGAN ‘RCL’, SEMOGA MEMUASKAN (?)  DAN DON’T BASH!!!  DON’T PLAGIAT!!!


=================^^=======^^=================


 “Aku dan dia sudah tidak ada apa-apa lagi.. Jadi jangan berpikiran yang macam-macam, dan percayalah bahwa seluruh hatiku ini hanya untukmu dan anak-anak kita.. Dia hanya masa laluku, tapi kalianlah masa depanku..”~~


=================^^=======^^================= 

Aku ragu untuk menemuimu..
Mungkin lebih tepatnya takut!
Takut berpaling kepadamu..
Lalu meninggalkan sebuah kenyataan yaitu KELUARGAKU!! ~~



^LEE EUN AE POV^



The loneliness of nights alone
the search for strength to carry on
my every hope had seemed to die
my eyes had no more tears to cry
then like the sun shining from up above
you surrounded me with your endless love
and all things I couldn’t see are now so clear to me  – Donghae : My Everything


Bunyi dering handphone membuatku menghentikan kegiatan meriasku didepan cermin. Kulangkahkan kakiku menuju meja kecil samping tempat tidur untuk mengambil handphone tersebut.


‘Mwo? Nomer siapa ini? Aku tidak mengenalnya! Apa aku harus angkat? Ah! Angkat saja siapa tau penting!’batinku bertanya.


“.........”


“Nde, yeoboseoyo. Mian, kau siapa?”


“.........”


“Eoh? Darimana kau bisa tau nomer telephoneku?”


“.........”


 “Mwo? Aku sibuk mengurusi Jihyun dan Jaesung! Mian, aku tidak bisa”


“.........”


“Tapi.. Huftt.. Yasudahlah, jam berapa?”


“.........”


“Nde..”


FLIP..



Omona.. Eotthoke? Lalu anak-anak sama siapa? Ah! Lebih baik aku menitipkan mereka saja kepada eommanim. Hanya sebentar! Ya .. Hanya sebentar!’



^LEE EUN AE POV END^


=========******==========


Hiduplah dengan bahagia..
Carilah kebahagiaanmu sendiri tanpa harus merusak kebahagiaan orang..
Karena, hidup ini singkat!~~



^AUTHOR POV^



#CAFE FULL ROMANCE



Terlihat sepasang namja dan yeoja yang sedang duduk dalam keheningan di dalam cafe tersebut. Belum ada yang memulai pembiacaraan semenjak kehadiran kedatangan mereka disini. Hanya suara samar kendaraan berlalu-lalang diluar cafe, karena didalam cafe tersebut pun sedang sepi pengunjung.


“Hemm.. Kau ingin berbicara apa? Palli.. Aku harus mengurus anak-anak!” ucap sang yeoja, Lee Eun Ae. Memecahkan keheningan diantara mereka.


“Huh! Tidakkah kau merasa bersalah saat mengucap kata ‘anak-anak’ kepadaku Kim Eun Ae?!” tanya sang namja meng-intimidasi, Lee Sang Woo.


“Lalu aku harus mengucap apa? Inilah kenyataannya, Woo! Eoh! Dan kau harus ingat sekarang margaku itu Lee!” ucap Eun Ae sengit. Terlihat Sang Woo membuang tersenyum remeh. Lalu sedetik kemudian raut wajahnya sendu, menandakan betapa terlukanya dia. Dilihatnya gadis didepannya itu dalam-dalam. Ditariknya nafas dalam sebelum memulai lagi pembicaraan.


“A-ku.. Kecewa padamu..” ucapnya lirih. Membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan miris. Ditundukkan wajahnya dalam-dalam, tidak mau terlihat lemah dihadapan gadis yang dicintainya itu.


“Mianhae.. Mungkin beribu kata maafpun takkan bisa membalas semua ini. Aku.. melakukan ini semua karena aku lelah! Lelah menunggu sebuah ‘ketidakpastian’! Kau meninggalkanku selama 10 tahun, dan kitalost contact selama delapan tahun! Aku merasa kesepian, Woo. Hidupku hampa, gelap! Seperti tidak ada sama sekali penerangan saat kau jauh disana. Hingga pada saatnya Sungmin oppa hadir dan membawa penerangan sekaligus kebahagiaan yang lenyap bersama jauhnya dirimu. Aku sudah coba untuk menunggumu, tapi kehadiran Sungmin oppa dihidupku membuat aku merasa semua kebahagiaanku telah kembali. Apa aku salah, Woo?” ucapku panjang lebar dengan nada lebih lembut dari yang sebelumnya, menjelaskan semua kenyataan yang terjadi pada saat dia tidak ada. Dia menatapku tidak percaya, seakan ini semua rekayasa.


“Begitukah? Lalu mana janjimu yang bilang bahwa kau akan menungguku dan menikah denganku, Eun? Semudah itukah kau berpaling? Dulu kau yang takut aku akan meninggalkanmu untuk wanita lain! Tapi sekarang, kaulah yang melakukan itu! Tck.. Munafik! Aku disana merindukanmu hingga hampir gila! Dan kau disini berbahagia dengan keluargamu! Kau anggap aku apa, eoh?!” ucap Sang Woo setengah membentak. Membuat yeoja didepannya itu kaget sekaligus menahan air mata yang sebentar lagi aku meluncur bebas(?) itu. Sang Woo kaget, dia baru saja menyadari bahwa telah membuat Eun Ae terluka. Digenggam tangan Eun Ae mencoba untuk meminta maaf. Tapi dengan cepat ditepis oleh yeoja itu. Membuat Sang Woo benar-benar merasa bersalah.


“Mi-an.. A-ku tidak bermaksud membentakmu aku hanya---“


“Mianhae.. Jeongmal mianhae.. Jeongmal mianhae.. Aku tau aku salah! Karena tidak menunggumu dan membayar janjiku untuk menikah denganmu. Dan a-ku.. a-ku--- “




#GREP 




Direngkuhnya erat Eun Ae, agar sedikit tenang. Namun yang terjadi sekarang malah isakan demi isakan muncul dari bibir mungil gadis itu.


“Sssttt.. Uljima.. Aku tidak bisa melihat gadis yang kucintai menangis karenaku.. Uljima..” tenang Sang Woo.


‘Wae? Kenapa disaat seperti ini saja kau masih mencintaiku?! Jebal.. Jangan seperti ini! Jangan berikan perhatian yang dulu lagi! Aku takut melakukan kesalahan untuk kedua kalinya..’  batin Eun Ae


‘Saat melihat air mata itu.. Entah kenapa aku jadi lupa tentang rencanaku. Tapi saat melihat senyummu, membuatku semakin ingin memilikimu. Dan semakin ingin melakukan rencana gilaku!’ batin Sang Woo.


“Tapi aku memang egois, Woo! Hiksss.. hiksss.. A-ku mencari kebahagiaan lain.. hikkss..hikss.. Sedangkan kau menderita disana.. hiikkss.. hiikss..” ucap Eun Ae disertai tangisnya, masih direngkuhan Sang Woo.


“Uljima..”




#CUUPP




Tanpa sadar Sang Woo mendaratkan bibirnya pada bibir mungil Eun Ae. Dia seakan ingat akan kejadian dimasa lalunya bersama gadis itu. Membuat dia berani melakukan hal terlarang itu.




#FLASHBACK ON




Terlihat sepasang anak kecil sedang bermain di taman. Berlarian kesana-kemari dan saling berkejar-kejaran. Seperti yang semua anak manusia mendapat masa kecil yang bahagia. Walaupun belum tentu besarnya mereka akan bahagia dan saling tertawa riang.
Yeoja dan namja kecil itu adalah Kim Eun Ae dan Lee Sang Woo. Mereka bersahabat semenjak berumur empat tahun. Dan kini mereka telah menginjak umur delapan tahun. Kemana-mana mereka selalu bersama dan berjanji seterusnya pun akan terus seperti ini. Terlihat Eun Ae kecil kelelahan akibat berkejar-kejaran. Dan mereka pun memutuskan untuk beristirahat diayunan taman.


“Hah..hah.. Sang Woo kita istirahat dulu. Eun Ae lelah! Nde.. Jebal..” ucap Eun Ae kecil dengan nafas lelahnya, sambil mendudukkan badan kecilnyanya pada kursi ayunan.


“Nde, Sang Woo juga lelah..” balas Sang Woo kecil sambil mendudukkan badan kecilnya juga pada kursi ayunan, disamping Eun Ae.


“Sang Woo, Eun Ae iri sama sepasang remaja itu..” ujar Eun Ae kecil sambil menunjuk sepasang kekasih remaja yang sedang duduk berduaan dikursi taman.


“Wae?” sahut Sang Woo.


“Mereka itu mesra sekali, terus juga pasti orang pacaran itu mempunyai panggilan yang co cweet..” jawab Eun Ae dengan imutnya, disertai bibir yang dikerucutkan.


“Kita juga bisa seperti itu, tapi nanti saja kalau kita sudah dewasa. Kita juga bisa punya panggilan yang co cweet! Gimana kalau Eun Ae panggil Sang Woo, Woo aja. Trus Sang Woo panggil Eun Ae, Eun. Eotthoke?” sahut Sang Woo riang.


“Nde! Bagus, Woo emang pintar! Hehehe..”  balas Eun Ae dengan senyum imutnya.


“Woo.. Eun Ae ingin ice cream..” rengek Eun Ae tiba-tiba pada Sang Woo.


“Mwo? Ice cream? Yasudah Woo beli dulu nde. Eun jangan kemana-kemana, arra?”


“Arra..”


Beberapa menit kemudian Sang woo datang membawa dua buah ice cream dengan riangnya melewati bocah-bocah kecil lainnya.


“Eun!!” panggil Sang Woo. Eun Ae yang menyadari ada yang memanggilnya segera menoleh kearah suara. Dilihatnya Sang Woo sedang berjalan kearahnya dengan riang sambil mengacungkan dua buah ice cream masing-masing ditangannya. Mereka saling tersenyum.



#BRRUKK



Seorang bocah kecil yang sedang berlari menabrak Sang Woo sehingga ice cream yang dia pegang jatuh. Bocah kecil itu sudah berlari entah kemana, karena tidak menyadari kesalahannya. Sedangkan Sang Woo kecil masih termangu menatap ice cream itu. Lalu ditatapnya Eun Ae kecil yang menunjukkan wajah kecewanya dan hampir menangis. Disusulnya Eun Ae. Begitu sampai Sang Woo langsung mencoba menenangkan Eun Ae.


“Eun.. Uljima.. Aku akan belikan lagi nde! Tapi jangan menangis..” tenang Sang Woo kecil.


“Hikss..hikss.. Ice creamku.. Hikss..hikss..” isak Eun Ae


“Uljima.. Tunggu nde! Aku belikan lagi” ucap Sang Woo kemudian pergi


Terlihat Sang Woo kecil pun berlari mengejar tukang ice cream yang perlahan hampir menjauh itu. Diliriknya Eun Ae yang masih terisak, masih dengan berlari. Diteriakinya penjual ice cream tersebut hingga akihirnya si penjual ice cream berhenti karena merasa ada yang memanggilnya. Dilihatnya seorang namja kecil yang sedang berlari kearahnya.


“Ada apa nak? Ada yang bisa ahjussi bantu?” tanya penjual ice cream begitu Sang Woo sudah berdiri dihadapannya dengan nafas tersenggal.


“Hosh.. hosh.. Ahjussi apa ice creamnya masih ada?” tanya Sang Woo dengan nafas tak beraturannya.


“Mian.. Ice creamnya sudah habis” jawab penjual ice cream menyesal.


“Mwo? Tapi sahabatku ingin ice cream ahjussi!” balas Sang Woo tak terima.


“Mianhae.. Ahjussi harus pergi” jawab penjual ice cream, yang kelamaan menjauh.


“Tapi.. Huft..” gumam Sang Woo pasrah.


‘Eotthoke? Eun, Mianhae....’ batin Sang Woo kecil menyesal


Berjalanlah Sang Woo kecil kearah Eun Ae yang masih terisak. Perasaan bersalah begitu menyelimuti hatinya. Takut sampai-sampai Eun Ae malah tambah kecewa padanya. Berbagai kemungkinan burukpun bergelayut dipikiran namja kecil ini. Dari mulai bagaimana nanti kalau Eun Ae malah meninggalkannya!Atau Eun Ae marah padanya! Atau malah Eun Ae memutuskan persahabatan diantara mereka. Kini Sang Woo sudah sampai dihadapan Eun Ae yang masih tertunduk dengan terisak disertai gumamannya tentang ice cream itu. Dipeluknya Eun Ae kecil, bermaksud menenangkan. *sosweet* :D


“Eun.. Mianhae.. Ice creamnya sudah habis..” ucap Sang Woo kecil dengan suara rendah disela pelukannya.


“Aku mau ice cream Woo.. hikss.. hikss.. Aku mau ice cream..” isak Eun Ae kecil.


“Uljima.. Aku tidak suka bila kau menangis. Bagaimana aku beri mantra biar kau tidak menangis lagi?” tawar Sang Woo setelah melepaskan pelukannya.


“Mantra apa?” tanya Eun Ae kecil dengan wajah polosnya.



#CUP




“Sudah! Eotthoke?” tanya Sang Woo setelah mengecup bibir Eun Ae.


“Mwoya? Kenapa kau menciumku? Lalu mana mantranya?” tanya Eun Ae yang belum menyadari, dan tidak lagi dengan isak tangisnya. Yang entah kenapa tangis itu enyah seketika, seperti benar-benar diberi mantra.


“Ya.. Itu mantranya! Whooaa.. Lihat! Mantraku manjur! Kau sudah tidak menangis lagi. Hehehe..” jawab Sang Woo riang.


“Nde! Benar-benar manjur.. Hehehe..” ucap Eun Ae menyadari.


“Hemm.. Dan aku akan melakukan itu jika kau menangis lagi. Yasudah, kajja..”


“Nde..” sahut Eun Ae seraya bangkit dari ayunan. Dan merekapun pulang dengan bergandengan tangan dan menebarkan senyum riang layaknya benar-benar seperti anak-anak kecil yang berbahagia.




#FLASHBACK OFF



Bibir mereka masih menyatu. Namun tidak ada pergerakan disana, Sang Woo cukup sadar diri mengenai siapa dia saat ini dan status mereka. Apalagi mengenai status Eun Ae, yang merupakan ISTRI ORANG LAIN! Lalu.. Eun Ae bagaimana dengan dia? Seperti mendapat terapi dadakan. Wanita itu masih shock dengan adegan yang hina ini. Tapi, kalau boleh jujur ciuman ini adalah ciuman yang benar-benar ia rindukan dulu! Seketika matanya membesar, lalu didorongnya Sang Woo sampai tautan mereka benar-benar terlepas, ia sadar. Entah kenapa tiba-tiba perasaan kalut, takut, kaget semua menjadi satu. Dan dia pun bingung harus bagaimana saat ini. Dia seolah masuk dalam situasi yang rumit, kalau boleh rasanya ia ingin lenyap seketika saat ini juga!


“Apa yang kau lakukan, eoh? Apa kau sudah gila?!” bentak Eun Ae.


“Nde! Aku memang gila!! Dan itu karenamu!! Karenamu Lee Eun Ae!” balas Sang Woo tak kalah sambil bangkit dari duduknya, akibat dorongan Eun Ae tadi.


“Aku sudah menduga ini akan terjadi, makanya aku ragu untuk datang. Neo! Jangan ganggu kehidupanku lagi! Aku sudah bahagia sekarang! Aku pulang..” ucap Eun Ae seraya mengambil tasnya berniat beranjak pergi dari cafe ini. Namun langkahnya berhenti seketika saat tangannya ditarik oleh seseorang, Sang Woo.


“Mwo?”


“Mianhae.. Tapi yang tadi, bukankah aku akan selalu melakukan itu saat kau menangis? Apa kau tak ingat?” ucap Sang Woo lirih dengan merunduk, masih dengan berpegangan tangan.


‘Aku ingat! Malah sangat ingat! Tapi.. ingatan itu membuatku takut! Takut semakin membuat banyak orang kecewa..’ batin Eun Ae.


“Eun..” panggil Sang Woo karena yeoja yang didepannya ini tiba-tiba terdiam.


“Eh? Nde.. Aku ingat semua itu! Tapi.. itu dulu Woo. Sekarang aku sudah menikah dan mempunyai anak. Sebaiknya tidak usah kau ganggu keluargaku lagi, jalan kita sudah berbeda Woo..” ujar Eun Ae tak kalah lirih.


“Oke! Aku tidak akan mengganggumu dan keluargamu lagi asalkan kau mau menemaniku jalan-jalan melewati hari ini bersama seperti biasa. Saat.. kita pacaran dulu..” usul Sang Woo, yang sebenarnya merupakan awal dari rencananya.


“Mwo? Tapi..”


Jebal, Eun..” mohon Sang Woo.


“Nde.. Tapi kau harus janji bahwa kau tidak akan menggangguku lagi!”


“Yaksok!”


‘Tck! Kau terlalu naif Eun, justru aku bodoh jika aku tidak mempertahankanmu dan meninggalkanmu begitu saja! Dan sepertinya rencana awalku ini akan benar-benar berhasil.. hahaha..’ batin Sang Woo licik.


“Woo.. kajja.. jadi tidak?” ajak Eun Ae


“Ah! Nde! Kajja..” jawab Sang Woo riang sambil menarik tangan Eun Ae keluar dari Cafe itu. Dan tanpa mereka sadari dari setadi ada seorang namja yang sedang duduk dengan tenang menatap nanar kearah mereka didalam cafe itu semenjak perbincangan awal mereka. Dan mungkin namja tersebut melihat dengan jelas bagaimana kejadian hina tadi.



^AUTHOR POV END^



=========T===B===C========

Huaaa..
Akhirnya selesai juga.. J
Mian ne dipart ini kagak dapet feelnya, jujur otak udah mentok disitu! :p
JANGAN LUPA RCL!! KRITIK DAN SARAN DIPERLUKAN!! :D
Khamsahamnida yang udah RCL!! *bowbuatreaders :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar