Jumat, 03 Mei 2013

FF TWOSHOOT :: FAITHFUL (FF REQUEST)


Tittle                     : FAITHFUL



Author                 : ...^LeeSangMi^...


FB                         : Adhell Lia (Lee Sang Mi) & Adhell Lia II (Lee Sang Mi)


Link                      : http://www.facebook.com/adhelia.pholepelii


Twitter                 : @adeliakarlinaa (Follow, akan d’follback) XD


Rating                  : T


Genre                   : Romance gagal (?), Sad, Happy


Main Cast            : Han HyeEun, Lee Donghae


Support Cast      : Kim Hyuna




ANNYEONGG.... ^^


“KEMBALI LAGI DENGAN SAYA AUTHOR YANG SELALU BIKIN FF GAJE DAN AMBURADUL. MIAN KALAU BANYAK TYPO MENYUSUP ATAU NYEMPIL (?) DON’T PLAGIAT, DON’T BASH! SEMOGA MEMUASKAN (?) HARAP RCL!!!


=================^^=======^^=================

Aku mencintaimu apa adanya..
Tidak peduli seperti apa dirimu..
Dan orang mau berkata apa..
Yang aku tahu, bahwa aku dilahirkan hanya untuk mencintaimu..



^AUTHOR POV^



#CAFE SWEET ROMANCE



Terlihat suasana cafe yang cukup ramai dikarenakan sedang waktunya jam istirahat. Dan dipojok cafe terdapat seorang yeoja sedang duduk dengan muka yang sedikit muram. Bagaimana tidak?! Sudah hampir satu jam dia menunggu namjachingunya namun sampai sekarang tak jua dilihat keberadaannya. Yeoja itu adalah Han HyeEun. Dia adalah seorang yeoja yang mempunyai berat diatas rata-rata gadis pada umumnya. Tapi cukup tinggi, dan sebenarnya wajahnya itu sangat cantik. Hanya saja itu semua agak tertutupi dengan pipi chubby-nya, matanya yang besar dan bibirnya yang kecil membuat dia terlihat lucu.


Dan itu semua akan bertambah apabila dia memiliki berat rata-rata gadis normal. Kembali lagi kepada gadis itu. Menunggu merupakan hal yang sangat dibencinya, tapi sekarang entah kenapa bila menunggu sang namjachingu ia tak pernah benci. Tapi sepertinya ia sudah mulai bosan berlama-lama duduk menghabiskan waktu di cafe tersebut. Diambilnya tas mini yang selalu menemaninya kemana-mana, berniat untuk pulang. Sampai ketika..


"Jankkamman... Kajima! Aku sudah datang! Mianhae Hye, membuat kau menunggu lama.." Ucap seorang namja yang tak lain adalah Lee Donghae, namjachingu Han HyeEun.


"Hufftt.. Kau selalu saja terlambat! Kali ini alasannnya apa lagi, eoh? Meeting? Macet?” ucap HyeEun cepat sambil mendudukan dirinya kembali. Dikerucutkan bibirnya, sambil memalingkan wajah kearah jendela seperti enggan menatap wajah sang kekasih. Donghae yang sudah sangat hafal dengan kelakuan HyeEun, tersenyum lembut. Kadang sikap seperti inilah yang membuat Donghae begitu mencintai seorang Han HyeEun, gadis dengan berat diatas rata-rata. Namun dapat meruntuhkan pertahanan cinta Donghae hingga kedasarnya. Ditariknya dagu gadis itu lembut hingga sekarang menghadapnya.


“Chagiya.. Kau kan mengerti bukan bagaimana sibuknya aku? Kalaupun aku bisa lebih cepat, akupun dengan senang hati melakukannya hanya untuk melihat wajah cantikmu itu..” jelas Donghae lembut disertai senyuman yang sangat tulus.


“Tck! Gombal..” balas HyeEun acuh. Sebenarnya hati yeoja itu sudah luluh dari tadi, dia hanya ingin Donghae tidak telat lagi. Karena sebenarnya diapun sangat mencintai Donghae tulus, tidak peduli dengan kekayaan dan ketampanan seorang Lee Donghae. Baginya setiap waktu apabila dilalui dengan Donghae sangatlah penting, justru itu jika namja itu selalu telat bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama? Dan HyeEun juga takut kalau namja itu malah lebih banyak menghabiskan waktu dengan wanita lain, dan nanti malah meninggalkan HyeEun yang serba kekurangan itu.


“Aku sedang tidak menggombal Hye, kau memang sangat cantik. Itu semua tidak terlihat dengan kasat mata, karena dengan cintalah melihatnya..” ucap Donghae masih dengan senyumnya, sambil mengusap tangan si gadis.


“Hentikan gombalanmu itu oppa..” ujar HyeEun kesal, karena akhirnya dialah yang kalah. Kalah karena tidak bisa bersikap acuh pada namja itu. Pesona dan ketulusan Donghaelah yang selalu bisa meruntuhkan pertahanan hatinya.


“Whoaa.. Lihat, wajahmu sangat merah chagiya.. Kau semakin terlihat cantik.. Hahaha..” gelak tawa Donghae terdengar tapi tidak terlalu memekakan telinga, karena dia masih menghargai sang kekasih. Tiba-tiba Donghae terdiam saat mendengar bisikan-bisikan pengunjung cafe yang sedang membicarakannya.


“Apa lelaki itu bodoh? Bagaimana bisa dia mempunyai pacar seperti itu?”


“Dia sangat tampan, tapi dia terlalu bodoh untuk membedakan mana wanita yang cantik..”


“Apa wanita itu memberi guna-guna, agar namja tampan itu mau dengannya?”


“Wanita itu tidak sadar diri, apa dia tidak tau malu?”


Begitulah bisikan-bisikan mulut iri, yang Donghae dengar. Dan dia yakin bahwa HyeEun pun juga mendengar itu. Lalu ditatapnya gadis didepannya itu dengan tulus, namun si gadis malah menampakkan wajah datar seolah tidak mendengar apa-apa. Itu semua justru makin membuat hati Donghar terluka melihat gadisnya dicemooh seperti itu. Ditatapnya nanar pengunjung cafe yang membicarakan mereka, sehingga membuat yang ditatap langsung gugup dan tidak lagi membicarakan HyeEun dan Donghae.


“Sudahlah oppa.. Gwenchana, aku sudah biasa. Cah, sekarang kau ingin memesan apa?” ucap HyeEun lembut, berusaha menenangkan namja itu.


“Kenapa kau malah mengajak aku kesini? Kenapa tidak diapartement saja seperti biasa? Tiba-tiba aku jadi tidak nafsu makan, ayo kita pergi! Makan diapartementmu saja..” tanya Donghae yang diakhiri ajakan pada HyeEun. Si gadis malah menghela nafas berat, dirinya sudah terlalu biasa menghadapi situasi seperti ini. Namun, bagi Donghae ini adalah hal yang sangat mengesalkan. Bukankah semua orang tidak sempurna? Itulah yang selalu ada dibenak Donghae.


“Oppa, ayolah.. Aku sudah terbiasa, lagipu—“


“Hye..” sela Donghae dengan melas. Hal ini lah yang paling HyeEun benci, dimana ia tidak menolak kemauan seorang Lee Donghae. Apabila Donghae sudah menunjukkan wajah sendu yang perlu dikasihani.


“Arra..” balas HyeEun pasrah. Sudah dibilang bukan? Pesona seorang Donghae itu sangat lah kuat!


“Cah! Kajja..” ucap Donghae sambil menarik tangan gadis itu untuk segera keluar dari cafe. Senyum tak berhenti Donghae tebarkan sampai didalam mobil. Laki-laki ini terlalu mengagumi wanita yang sedang duduk disampingnya itu.


“Tck! Hentikan senyum bodohmu itu oppa.. Apa kau tidak bosan senyum terus, eoh?” cerca HyeEun karena sudah mulai jengah menatap senyum bodoh itu. Yang diajak berbicara malah makin tersenyum lebar, dan itu membuat HyeEun mendengus kesal.


“Untuk apa aku bosan tersenyum untuk yeojachinguku..” ucap Donghae bangga.


“Tck! Terserahmu lah oppa..” balas HyeEun jengah.




Hening.....




Tidak ada lagi pembicaraan didalam mobil ini, keduanya seolah sibuk dengan kegiatan masing-masing. HyeEun seolah asik memandangi keluar jendela mobil, padahal pikirannya melayang entah kemana. Yeoja itu seakan ingat dengan cemoohan orang-orang dicafe tadi, sesungguhnya ingin sekali dia memarahi orang-orang itu. Namun, dia tau pasti akan berujung dengan rasa sakit juga.


“Hye, kita sudah sampai diapartmentmu..” ujar Donghae begitu sampai didepan apartement HyeEun. Membuat si yeoja tersadar dari lamunannya.


“Nde? Ah ne.. Lalu oppa, apa kau ingin makan dahulu? Kau kan belum makan..” tawar HyeEun khawatir.


“Tidak usah, aku bisa makan dikantor nanti..” tolak Donghae lembut, tidak ingin menyinggung perasaan HyeEun.


“Ohh.. Hemm.. Oppa, apa aku boleh bertanya?” tanya HyeEun yang langsung mendapat kerutan bingung pada wajah Donghae.


“Mwo?”


“Kenapa kau ingin berpacaran dengan yeoja gendut sepertiku?” tanya HyeEun penasaran. Setelah mendengar pertanyaan HyeEun, Donghae menghela nafas lemah. Digenggamnya tangan yeoja itu, dengan senyum tulus.


“Aku mau berpacaran denganmu, karena kau memiliki hati yang berbeda dengan yeoja lainnya. Dan aku tidak peduli dengan kekuranganmu, yang aku peduli adalah kau bisa terus ada disampingku..” ucap Donghae masih dengan senyumnya. Sesaat kemudian HyeEun memeluk namja itu, seolah menyalurkan bahwa HyeEun pun mencintainya lebih dalam dari apapun.


“Gomawo oppa, sudah menerima aku apa adanya. Dan menjadi orang yang selalu ada untukku..” balas HyeEun tulus. Dan dijawab anggukan oleh Donghae, masih dengan keadaan berpelukan.


“Cah! Masuklah, lalu makan. Arra?” ucap Donghae sambil melepas pelukannya.


“Arra..” jawab HyeEun patuh, lalu diciumnya kening HyeEun oleh Donghae sebagai perpisahan. HyeEun pun keluar dari mobil, lalu melambai sebelum Donghae benar-benar pergi dari pandangannya.



==========@@==========



Keesokan harinya..



@LEE COORPORATION



Seorang yeoja dengan bentuk badan yang melebihi gadis normal sedang berjalan di dalam sebuah kantor, sambil membawa bekal makanan. Karyawan-karyawan kantor satu-persatu tersenyum saat melewatinya, seolah benar-benar menghormatinya. Sebenarnya karyawan-karyawan itu sangat lah malas untuk tersenyum kepada yeoja itu, tapi menyangkut yeoja itu adalah kekasih dari direktur mereka berbagai macam perlakuan lembutpun mereka umbar. Hanya demi pekerjaan, klise memang.


Yeoja itu adalah HyeEun. HyeEun pun seolah merasa biasa-biasa saja, dibalasnya satu-persatu senyuman itu dengan tulus. Inilah sisi kelebihan dari yeoja itu, dia tidak pernah melihat sesuatu dari sisi negatif. Karena baginya apabila dia melihat semua dari sisi negatif, maka siksa batin lah yang akan dia dapat. Masuklah HyeEun kedalam lift sebelumnya menekan tombol pada sisi kanan pintu lift itu.



Ting..



Begitu pintu lift terbuka, segera dilangkahkan kakinya menuju ruangan sang kekasih, Lee Donghae. Dirapikan pakaian dan dandanannya saat tepat didepan pintu ruangan itu, agar terlihat rapi didepan sang namjachingu.



#CEKLEK



“Annyeong oppa!” sapa HyeEun sambil menyembulkan kepalanya dibalik pintu. Dilihatnya Donghae sedang berhadapan dengan sekretarisnya, tanpa aba-aba masuklah ia keruangan itu. Namja itu tersenyum melihat kedatangan HyeEun, kedatangan yang memang ditunggu Donghae.


“Annyeong chagiya..” balas Donghae dengan senyum menawannya, saat HyeEun tepat berada dihadapan namja itu. Seketika HyeEun menengok kearah sekretaris Donghae. Cantik, seksi, sempurna! Itulah pendapatnya tentang penampilan sang sekretaris. Namun yeoja yang sedang dipandang kagum itu malah menatap bingung sekaligus remeh kearah HyeEun, karena sebetulnya yeoja itu tidak tau siapa HyeEun. Kim Hyuna, yeoja yang membuat HyeEun merasa iri sekaligus takjub saat melihat bentuk tubuhnya.


“Annyeong, apa kau sekretaris Donghae oppa?”


“Eh? Nde, aku sekretaris Donghae sajjangnim. Lalu kau siapa? Mian kalau aku lancang..”


“Gwenchana, aku adalah yeojachingu Donghae oppa. Naneun Han HyeEun imnida. Namamu.. Kim Hyuna?” ucap HyeEun membaca nametag yang tertempel pada baju di bagian dada sebelah kanan. Hyuna, wanita itu terkejut setelah mendengar penjelasan HyeEun.


‘Apa aku tidak salah dengar? Bagaimana wanita seperti ini bisa menjadi yeojachingu Donghae sajjangnim?’


Batin Hyuna sambil melihat HyeEun dari bawah sampai atas. Sedangkan Donghae, pria itu masih diam menyaksikan kedua yeoja itu berbicara mengenalkan diri masing-masing. Dan sepertinya Donghae menangkap ada keganjilan dari tatapan Hyuna ke HyeEun, daripada terjadi yang tidak-tidak lebih baik dia bertindak dahulu.


“Hyuna-ssi, kau sudah tidak ada urusan lagi bukan? Bisakah kau tinggalkan kami berdua..” titah Donghae yang sekaligus menyadarkan lamunan yeoja itu kepada HyeEun.


“Nde? Geure, aku permisi keluar Donghae sajjangnim dan.. HyeEun-ssi..” ucap Hyuna kikuk seraya bungkuk, sadar dari lamunannya. Tidak butuh waktu lama untuk mengetahui maksud direkturnya tersebut, segera pamitnya dia untuk keluar. Dibalasnya dengan bungkukan juga oleh HyeEun dan Donghae.


“Chagi, mana bekal makan siangku?” rajuk Donghae manja, tentu saja setelah Hyuna keluar dari ruangan itu. Semanja apapun Donghae kepada HyeEun, tetap saja dia ingin bersikap dewasa dan bijaksana kepada karyawan-karyawan nya. Perlu dipertegas! Hanya kepada karyawannya, tidak untuk HyeEun.


“Igo, makanlah..” jawab HyeEun sambil menyodorkan bekal makanan. Segera diambilnya bekal makanan itu, lalu dibukanya dengan terburu-buru seolah-olah bahwa Donghae benar-benar sudah lapar.


“Yak! Tidak bisakah kau bersabar sedikit oppa..” tegur HyeEun yang sudah jengah dengan tingkah kekanakan Donghae.


“Hehehe.. Aku sudah lapar chagi..” jawab Donghae dengan cengirannya.


“Tck! Yasudah, aku permisi ke toilet dulu...” pamit HyeEun yang hanya dijawab anggukan oleh Donghae. Pria itu seolah asik dengan makanan yang tersaji didepannya itu, walaupun HyeEun lenyap sekalipun dia tidak akan menyadari itu. -_-



==========@@=========



#TOILET WANITA



Saat ini HyeEun masih berada didalam toilet. Tidak tau kenapa sejak tadi dijalan perutnya sangat sakit. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari pintu toilet utama. Derap langkah dari sepasang sepatu high hells pun terdengar mendekati wastafel .


“Huh! Bagaimana Donghae sajjangnim bisa suka dengan yeoja gendut seperti itu? Aku bahkan jauh lebihsexy dari cewe tidak berbentuk itu..” ucap wanita yang tidak diketahui HyeEun itu. Tapi suaranya seperti tidak asing baginya.


“Kim Hyuna, kau harus merebut Donghae sajjangnim. Bagaimana bisa kau mau kalah dengan wanita jelek itu..” lanjut wanita itu menyemangati diri sendiri. Kim Hyuna! HyeEun tidak menyangka bahwa wanita itu adalah sekretaris kekasihnya sendiri. Dan yang lebih mencengangkan baginya, saat mendengar ucapan yeoja itu. Dengan kesabaran diluar batas, keluarlah HyeEun dari toilet tempat dia berada, pintu kedua dari ujung toilet.



#CEKLEK



Suara decitan pintu membuat Hyuna terlonjak kaget, dia kalut. Dia merutuki kebodohannya sendiri, berbicara sembarangan tanpa melihat situasi. Keluarlah HyeEun dari pintu tersebut. Sekarang berganti Hyuna yang tercengang, atas keberadaan HyeEun. HyeEun menatap nanar kearah Hyuna, dihampirinya yeoja itu. Hyuna diam, tidak dapat berkata apa-apa.


“Wae? Kenapa diam? Kau takut? Takut aku berbuat macam-macam?” tanya HyeEun sakartis.


“Tck! Anni, untuk apa aku diam menghadapi yeoja tidak tau malu sepertimu..” jawab Hyuna mengumpulkan semua keberaniannya.


“Mwo? Hanya dengan kesempurnaan badanmu itu, kau merasa begitu hebat heh?” sindir HyeEun dengan senyuman sinisnya.


“Geure! Aku jauh lebih sempurna daripada-mu. Lagian wanita sepertimu itu merusak keturunan! You know?” balas Hyuna sengit, seolah menantang HyeEun.


“Neo!” ucap HyeEun sambil mengacungkan jari telunjuknya itu kehadapan wajah Hyuna. Hyuna hanya membalas dengan smirk evil-nya.


“Mwo?” ucap Hyuna menantang.


“Yeoja sialan... Yeoja perebut pacar orang.. Yeoja murahan.. Enyah kau!!” ucap HyeEun histeris, sambil menjambak rambut Hyuna dengan sekuat tenaga. Emosinya saat ini benar-benar sudah tak terkendali.


“Yakk!! Lepaskan tanganmu yeoja gendut! Kau merusak rambutku bodoh! Sakit.. Akh!!” rintih Hyuna yang merasakan sakit dikepalanya, ternyata HyeEun benar-benar emosi. Tiba-tiba ada seorang yeoja masuk kedalam toilet, saat menyadari keadaan didalam yeoja itu segera mencari bantuan. Dan Hyuna merasa ini sangat bagus untuk dimanfaatkan, tidak dibalasnya segala yang dilakukan HyeEun. Sekarang diam lebih menguntungkan baginya.


“Dasar yeoja sialan.. Tidak tau di—“ ucapan HyeEun terhenti.



#BRAKK



Pintu terbuka dengan kasarnya, terlihat orang berdesak masuk dengan lancangnya. Padahal didepan mereka terdapat direktur mereka, Donghae. Namja itu terpaku melihat kelakuan kekasihnya tersebut, tidak peduli dengan desakan-desakan dari arah belakangnya. Bingung, malu, marah, sekarang menjadi satu dalam hatinya. Bagaimana bisa seorang Han HyeEun melakukan itu, yeoja yang sangat kalem menurutnya. Dilihatnya keadaan Hyuna yang berantakan, sedangkan HyeEun yang masih rapi. Dan satu yang Donghae tangkap, bahwa ini semua kelakuan yeojanya. Sadar banyak yang melihat ini, dibalikkan badannya kearah karyawan-karyawan yang penasaran atas kejadian ini.


“Apa yang kalian lihat? Cepat, teruskan pekerjaan kalian!” titah Donghae murka. Karyawan yang merasa bersalah itupun segera enyah dari hadapan Donghae, tidak lupa membungkukan badan.


“Hye, apa yang kau lakukan heh?” tanya Donghae sakartis.


“A-ku.. A-kuu hanya—“ jawab HyeEun terbata, lidahnya seakan kelu mengeluarkan kata-kata.


“Hikks.. Hikss.. Gwenchana sajjangnim.. Jangan salahkan HyeEun, dia tidak salah.Hikkss..Hikss.. Aku yang salah..” ujar Hyuna dengan isakannya yang entah sejak kapan muncul. Dalam hati ia tersenyum bahagia, rencananya berhasil. Donghae menatap Hyuna iba, sedangkan HyeEun menatap tak percaya pada yeoja itu. Seolah sadar bahwa ia sudah terperangkap pada jebakan yeoja sialan itu.


“Aku kecewa padamu, Hye..” ucap Donghae lirih. HyeEun terpaku mendengar perkataan namjachingu-nya, dia tidak menyangka semua menjadi seperti ini. Dia merutuki kebodohannya, tidak bisa mengontrol emosinya.


“Oppa, ini tidak seperti yang kau pikirkan! Dengarkan penjelasan aku oppa, aku.. Aku tidak melakukan apapun..” jelas
HyeEun lemah, air matanya saat ini mendesak keluar. Sakit! Mendengar orang yang dicintainya tidak percaya padanya.


“Mwo? Kau tidak melakukan apapun? Lalu, ini apa Hye?” ucap Donghae setengah membentak. Runtuhlah sudah pertahanan HyeEun, air mata yang tadi ia tahan terjunlah sudah. Donghae yang menyadari telah menyakiti gadisnya, berniat menghapus air mata itu. Namun, tangan itu dengan cepat ditepis oleh HyeEun.


“Dan aku jauh lebih kecewa padamu oppa! Kau tidak tau yang sebenarnya..” ucap HyeEun sebelum keluar dari toilet itu.



‘Mianhae Hye.. Aku hanya bingung harus percaya pada siapa?’



Batin Donghae sambil menatap sendu kepergian HyeEun, bahu gadis itu bergetar. Menandakan betapa sakitnya ia saat ini. Rasa bersalah benar-benar menghinggapi Donghae. Hyuna? Wanita itu tertawa bahagia dalam hatinya. Puas? Tentu saja! Melihat semua benar-benar berjalan dengan sukses.



^AUTHOR POV END^



============T===B===C=============


Haloo... Semua...  #teriak pake toa masjid yg boleh nyolong# XD
Eonniii ‘Khie Thu Risqy’ nih ff request’an mu..
Mian klo gak memuaskan dan gak sesuai dengan harapan eon..  --____--
Otakku udah mentok disituh!! :(
Ok! RCL ya..
DON’T BE SILENT READERS!!!
Gomawo yang udah RCL! :D
*bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar