Sabtu, 04 Mei 2013

FF SERIES :: PAST Sequel *MY STORY (My Life and My Family)* (PART 2)


Tittle                : PAST Sequel *MY STORY (My Life and My Family)*


Author             : ...^LeeSangMi^...


FB                    : Adhell Lia (Lee Sang Mi) & Adhell Lia II (Lee Sang Mi)


Rating             : T


Genre               : Romance, Married Life, Sad, Angst


Main Cast        : Kim Eun Ae a.k.a Lee Eun Ae, Lee Sungmin (SUJU), Lee JiHyun, Lee Jae Sung


Support Cast   : Lee Sang Woo



“CAST DI DALAM FF INI SEPENUHNYA MILIK TUHAN DAN KELUARGANYA. DAN FF INI MILIK SAYA DAN MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA. MIAN KALAU BANYAK TYPO BERTEBARAN. TOLONG HARGAI AUTHOR DENGAN ‘RCL’, SEMOGA MEMUASKAN (?)  DAN DON’T BASH!!!  DON’T PLAGIAT!!!


=================^^=======^^=================


“Aku dan dia sudah tidak ada apa-apa lagi.. Jadi jangan berpikiran yang macam-macam, dan percayalah bahwa seluruh hatiku ini hanya untukmu dan anak-anak kita.. Dia hanya masa laluku, tapi kalianlah masa depanku..”


=================^^=======^^================= 


Inikah balasanmu Kim Eun Ae!
Balasan atas rasa rinduku dan kerja kerasku untukmu!
Sampai kapanpun aku tidak akan melepasmu!
Aku tidak peduli kau sudah mempunyai suami dan anak!
Janji adalah hutang!! ~~




^LEE SANG WOO POV^




“Nugu--?”ucapnya terpotong setelah membuka pintu dan menyadari bahwa akulah yang menjadi tamunya. Dia benar Eun Aeku! Yeoja yang selama ini memenuhi hati dan pikiranku. Yeoja yang membuatku seperti orang gila di New York karena terlalu merindukannya. Dia adalah Eun Aeku!! Omona.. kenapa dia semakin cantik? Semua yang ada pada dirinya belum berubah! Rasanya ingin sekali memeluknya saat ini.


Dia terlihat benar-benar terkejut. “Lee Sa-ng W-oo?!” kagetnya dengan mata yang melebar.


“Nde! Ini aku kekasihmu! Apa kau mulai lupa padaku, eoh?” jawabku. Belum sempat dia menjawab pertanyaanku tiba-tiba ada seorang yeoja kecil yang menghampirinya.


“Eomma.. Appa sama Jaesung jahat! Aku tidak diajak main.. Ayo kita lawan mereka lagi Eomma...” rajuk yeoja kecil itu.


‘Jankkamman.. Eomma? Apa aku tidak salah dengar?! Yeoja kecil itu memanggilnya Eomma?! Kim Eun Ae, kau harus menjelaskan ini semua kepadaku!!!’


“Eh? Ahjushi nuguya? Aku tidak pernah lihat Ahjushi, apa Ahjushi teman Eommaku?” tanya yeoja kecil itu kepadaku, sebelum Eun Ae berbicara.


 “Jihyun.. Sebaiknya kau masuk dahulu nanti Eomma menyusul ne! Udara disini dingin..” ucap Eun Ae pada yeoja kecil yang sudah kuketahui namanya Jihyun lewat perkataan Eun Ae tadi.


“Nde! Tapi Eomma harus menyusul ne! Yaksok?” jawab Jihyun patuh seolah-olah bahwa Eun Ae benar-benar Eommanya.


“Yaksok!” balasnya kemudian mencium kening Jihyun.


‘Tuhan.. cobaan apa lagi ini diantara kita?! Apa benar Eun Ae sudah menikah dan mempunyai anak? Bilang bahwa semua ini tidak benar!! Kenyataan ini terlalu pahit!!’ (T_T)


“Aku bisa jelaskan didalam, silahkan masuk..” ucapnya sebelum aku mengeluarkan suara. Aku benar-benar shock atas kejadian ini.


“Pertama-tama, apa yang ingin kau tanyakan kepadaku?” tanyanya begitu kita sampai diruang tamu.


“Apa maksud dari semua ini? Eomma? Jihyun? Appa? Jaesung? Tolong jelaskan kepadaku Kim Eun Ae!!” ucapku dengan penekanan. Terlihat dia menunduk tidak berani menatapku, kemudian dia membuang nafasnya berat.


“Eomma itu maksudnya...” ucapnya terpotong saat seorang namja turun dengan Jihyun dan seorang namja kecil yang sepertinya namanya itu Jaesung, perkiraanku menebak.


“Chagiya.. Dia nugu? Kenapa kau tidak bilang kalau ada tamu” ucap namja itu.


“Eh? Sungmin oppa! Apa kalian mainnya sudah selesai? Apa Jaesung ingin minum susu? Kalau begitu Eomma buatkan dulu ne!” ucap Eun Ae gugup lalu berjalan  menuju dapur. Tapi kemudian tangan namja yang bernama Sungmin itu mencegahnya..


“Jankkamman! Kau belum menjawab pertanyaanku.. Dia Nuguya?” ucap Sungmin kepada Eun Ae.


“Di-a i-tu..” jawab Eun Ae gugup pada Sungmin.


“Aku adalah..” ucapku memotong pembicaraan Eun Ae yang membuat semuanya menatapku termasuk Eun Ae menatapku melas seolah mengatakan ‘Jebal.. Jangan katakan yang sebenarnya! Biar aku saja yang menjelaskan!’. Tapi sepertinya kesabaranku sudah habis Kim Eun Ae!!



^LEE SANG WOO POV END^



=========******==========



Hanya satu inginku darimu..
Tolong jangan kacaukan hidup kami yang sekarang..
Dan maaf atas pengkhianatanku..~~




^LEE EUN AE POV^




“Aku adalah..” ucap Sang Woo memotong pembicaraanku yang membuat semuanya menatapnya termasuk aku yang menatapnya  melas seolah mengatakan ‘Jebal.. Jangan katakan yang sebenarnya! Biar aku saja yang menjelaskan!’ batinku semoga dia mengerti. 




Hening.......




“Aku adalah teman SMA dari Eun Ae. Lalu kau siapa?” lanjutnya membuat aku lega.


‘Huft.. untung saja dia tidak mengatakan yang macam-macam..’ batinku.


“Ah! Aku suaminya lalu ini berdua anak kami, yang yeoja namanya Lee Jihyun lalu yang namja namanya Lee Jaesung dan aku Lee Sungmin. Bangeupsemnida!” ucap Sungmin oppa seraya memperkenalkan anak-anak.


“Oh.. Arra! Aku Lee Sang Woo, nado bangeupsemnida!” balas Sang Woo dengan senyum. Dan aku tahu senyum itu palsu dia menutupi lukanya dengan senyum itu dan itu membuatku sangat merasa bersalah.


“Aku kedapur dulu ne! Sekalian mengambil minum buat Sang Woo” ucapku lalu menuju dapur. Begitu sampai dapur aku menarik napas selega-leganya.



‘Omona.. Bagaimana ini dia datang lagi di kehidupanku! Tuhan.. Rencana apa lagi yang sedang Kau atur? Aku sudah hidup bahagia dengan Sungmin oppa! Kenapa kau malah datangkan lagi orang dari masa laluku yang bisa saja mengacaukan rumah tanggaku dengan Sungmin oppa..”



“Jja.. Ini minumannya.. Silahkan diminum! Jaesung, Jihyun ayo minum susu lalu tidur..” ucapku lalu memberikan mereka masing-masing segelas susu dan menggiring(?) keduanya ke kamar mereka.


Setelah aku menidurkan Jihyun dan Jaesung aku kembali keruang tengah. Tiba-tiba suasana hening tidak ada yang memulai pembicaraan. Sang Woo diam mungkin karena aku, dan dia seperti sedang mencerna tiap kenyataan ini, yang pastinya sangat menyakitkan bukan? Apakah aku jahat? Berbahagia diatas penderitaan orang lain? Sedangkan kenapa Sungmin oppa diam itu aku tidak tahu kenapa!


“Wae? Apa ada yang salah? Kenapa semua diam?” ucapku memecahkan keheningan.


 “Eh? Nde! Sepertinya sudah malam sudah saatnya aku pulang..” ucapnya sambil melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.


“Eoh? Yasudah.. Mian kita tidak dapat mengantarmu sampai luar, kerena diluar cuaca sangat dingin..” ucap Sungmin oppa lalu kami mengantarkan sampai pintu.


“Hati-hati dijalan ne! Annyeong higiseyo!” 


“Nde” balasnya sebelum memasuki mobilnya.



Aku dan Sungmin oppa langsung menuju kekamar dalam keheningan, tidak ada yang memulai pembicaraan. Sesampainya di kamar pun masing-masing dari kita masih larut dalam pikiran masing-masing. Dan aku bingung haruskah aku menjelaskan pada Sungmin oppa tentang siapa Sang Woo?! Tapi bagaimana kalau Sungmin oppa malah marah padaku? Ah! Lebih baik tunggu waktu yang tepat saja.


“Eun Ae? Apa kau sudah tidur?” tanya Sungmin oppa dibelakangku karena aku tidur dengan posisi membelakanginya.


“Eoh? Aku belum tidur, Wae?” tanyaku seraya berbalik menghadapnya.



#DEG



‘Ya Tuhan.. Kenapa jantungku berdetak tak karuan seperti ini? Apa jangan-jangan Sungmin oppa ingin menanyakan tentang Sang Woo? Lalu aku harus bicara apa?’ batinku tak tenang. Segala pertanyaan bergelayut dipikiranku. Namun kini suasana hening diantara kami membuatku semakin gugup.




Hening......




“Itu.. Apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan kepadaku? Bicarakan saja..” jawabnya menebak isi pikiranku.


“Eh? Itu.. Sebenarnya oppa.. A-ku mau jujur bahwa Sang Woo itu.. Mantan kekasihku. Kita berpacaran saat SMA selama dua tahun tapi kemudian dia memutuskan untuk meneruskan sekolah di New York..”




#FLASHBACK ON




Saat ini aku dan Sang Woo sedang berada ditaman. Menyaksikan beberapa anak kecil yang sedang berlarian kesana kemari dengan riangnya. Mereka tertawa bahagia tanpa beban sedikitpun sedangkan kami –aku dan Sang Woo- sedang diam dengan pikiran masing-masing. Aku dan Sang Woo adalah sepasang kekasih, kami mulai menjalani hubungan ini semenjak dua tahun lalu.


Sebelumnya kami bersahabat dari kecil. Sampai ketika perasaan yang melebihi sahabat itu menghampiri kita. Yang berujung pada saat ini yaitu sepasang kekasih. Kita berdua sama-sama kelas tiga SMA. Dan kami disini sekarang sedang memikirkan bagaimana hubungan kami kedepan, mengingat sebentar lagi kami lulus sekolah..


“Eun..” panggilnya memecahkan keheningan.


“Wae?”


“A-ku.. A-ku ingin meneruskan kuliahku di New York” jawabnya gugup dan membuat aku shock. Seperti mendapat terapi dadakan.


“Mwo? New York? Kenapa harus kesana? Kan banyak Universitas bagus di Seoul, Woo..”ucapku sakartis


“Tapi.. orang tuaku memintaku untuk meneruskan kesana, Eun”


“ Apa kau tidak mencintaiku? Lalu bagaimana dengan hubungan kita? Apakah harus sampai disi—“


“Sssttt.. Aku mencintaimu malah sangat! Hubungan kita tidak sampai disini, Eun. Aku ke New York untuk menjadi orang sukses, lalu melamarmu. Lihat! Anak-anak itu.. Suatu saat nanti aku ingin kita menikah dan mempunyai  anak-anak manis seperti mereka. Jadi aku ingin pada saat nanti melamarmu aku sudah siap baik fisik, mental, dan financial..” ucapnya sambil menangkupkan wajahku.


“Tapi bagaimana jika saat kau disana kau malah jatuh cinta pada gadis lain dan meninggalkanku, eoh?” tanyaku meng-intimidasinya. Berharap dengan semua ini dapat merubah keputusannya itu.


“Tidak! Tidak akan! Dan selalu seperti ini! Aku hanya dilahirkan untukmu dan kau pun hanya dilahirkan untukku seorang! Dengar itu.. Arraseo?”


“Arraseo..” jawabku pasrah.


“Eun, kau harus janji bahwa kau akan menungguku dan menikah denganku. Yaksok?”


“Nde. Yaksok!”. Sesaat kemudian dia memelukku erat. Malah sangat erat. Yang membuktikan betapa cintanya dia padaku dan sebenarnya betapa tidak relanya juga dia meninggalkanku. Tapi ini semua dia lakukan demi cinta kita. Ne, demi cinta kita!



‘Tapi.. Bagaimana jika nanti malah aku yang meninggalkanmu dan memilih cinta lain? Aku takut! Aku takut semua itu terjadi! Dan ternyata akulah yang menyakiti hatimu..’ –




#FLASHBACK OFF




“Itulah yang sebenarnya oppa.. Kau tidak marah kan? Karena aku tidak jujur dari awal kepadamu..” ucapku begitu selesai menjelaskan semuanya.


“Anni.. Untuk apa aku harus marah padamu. Yang terpenting sekarang kau sudah jujur kepadaku dan tetaplah berada disisiku hingga mautpun tidak bisa memisahkan kita..”


“Gomawo oppa atas pengertianmu.. Nde! Kalau soal itu mah pasti..”


“Satu lagi tetaplah menjadi seorang Eun Ae-ku yang selalu mengagumiku dan selalu memujaku. Aku tidak peduli sebelumnya kau telah jatuh cinta pada siapa! Yang terpenting sekarang kau harus selalu ada untukku dan anak-anak kita! Jangan pernah kau menengok kebelakang! Untuk mencari kebahagiaan lain. Karena hanya kami dunia dan kebahagiaanmu Lee Eun Ae!” ucapnya mengeluarkan semua bebannya.


“Egois..”


“Ne! Aku memang egois! Semua yang menyangkut tentangmu memang harus selalu seperti itu! Sudah.. Cepat tidur..” jawabnya sambil menarikku kedalam pelukannya. Membenamkan wajahku didalam dada bidangnya, tempat favoritku.


“Saranghae..” ucapku begitu saja.


“Nado Saranghae..” jawabnya sambil mencium puncak kepalaku.



^LEE EUN AE POV END^



=========******==========



Aku tak akan pernah berhenti sampai kau benar-benar sudah menjadi milikku..
Milikku seutuhnya..




^LEE SANG WOO POV^ 




Silau matahari membuat mataku seperti disenter ribuan lampu yang membuatku harus menyipitkan dahulu mataku ini untuk menyesuaikan pagi pertama di kota Seoul. Kubangkitkan tubuhku dari tempat tidurku lalu kulangkahkan kakiku menuju teras depan kamarku. Kuhirup udara pagi ini dalam-dalam.


Tiba-tiba aku teringat dengan kejadian semalam yang membuat hati ini begitu hancur. Dicampakkan oleh gadis yang kucintai, gadis yang membuat tidurku tidak tenang selama di New York. Dia Kim Eun Ae. Sesaat kemudian kenapa hati ini begitu ngilu saat mengingat itu. Kupukul-pukul pelan dada ini mencoba mengurangi rasa sakit ini. Tapi apa daya hati ini malah bertambah sakit! Semua ini terasa seperti mimpi. Mimpi yang sangat buruk!


‘Tuhan.. Kalau benar ini semua mimpi, aku ingin cepat bangun dari mimpi burukku ini. Dan hidup bahagia bersama Eun Ae. Karena kenyataan ini terlalu pahit Tuhan!! Harus melihat orang yang aku cintai bahagia dan tersenyum untuk orang lain..  Kata orang setiap rencana-Mu itu indah! Tapi mengapa ini semua begitu menyakitkan bagiku?!’ perlahan air mata ini turun begitu saja. Kupegang pagar teras ini kuat-kuat mencoba menyalurkan rasa sakit ini. Aku hanya manusia biasa! Dimana bisa lemah saat merasa tersakiti. Benar-benar sakit saat orang yang merupakan cinta pertamamu dan temanmu semenjak kecil lah yang membuatmu terluka. Tiba-tiba sebuah ide terlintas dalam pikiranku. Kubasuh air mata ini kemudian berjalan mencari ponselku lalu memanggil seseorang.


“Yeoboseoyo..”


“.........”


“Ini aku Lee Sang Woo”


“.........”


“Itu semua tidak penting! Yang terpenting sekarang aku ingin kita bertemu di Cafe biasa yang sering kita kunjungi saat SMA”


 “.......”


“Eun.. Jeball.. Aku butuh penjelasan lebih lanjut atas semua ini! Aku merindukanmu..”


“.......”


“Jam sepuluh nanti, aku harap kau tidak terlambat”


“........”



FLIP..



‘Aku tidak akan pernah melepaskanmu Kim Eun Ae! Walaupun aku harus menjadi pria brengsek sekalipun dan menghancurkan pernikahan kalian! Aku tidak peduli! Permainan dimulai Kim Eun Ae! Dan Lee Sungmin sebaiknya kau harus lebih menjaga istrimu itu dariku.. hahaha..’




^LEE SANG WOO POV END^




=========T===B===C========


Huaaa..
Akhirnya selesai juga.. J
Mian ne dipart ini gak ada komedinya kaya yang part sebelumnya..
Sebenarnya author males ngelanjutin nih ff, soalnya RCLnya berkurang! Lebih banyak pas oneshootnya.. huhuhu   :’(  #nangis dipojokan#
RCL!!! KALAU MASIH MAU LANJUT!! KALAU RCLNYA BERKURANG DARI YANG SEBELUMNYA AUTHOR MALES NGELANJUTIN DAHH..  *PLAKK
Khamsahamnida bagi yang RCL!! *bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar