Sabtu, 04 Mei 2013

FF SERIES :: PAST Sequel *MY STORY (My Life and My Family)* (PART 4)


Tittle                     : PAST Sequel *MY STORY (My Life and My Family)*

Author                  : ...^LeeSangMi^...

FB                         : Adhell Lia (Lee Sang Mi) & Adhell Lia II (Lee Sang Mi)

Link Fb                : http://www.facebook.com/adhelia.pholepelii

Twitter                : @Adeliakarlinaa (Follow ya, nanti d'follback)

Rating                  : T

Genre                    : Romance, Married Life, Sad, Angst

Main Cast             : Kim Eun Ae a.k.a Lee Eun Ae, Lee Sungmin (SUJU), Lee JiHyun, Lee Jae Sung

Support Cast       : Lee Sang Woo



“CAST DI DALAM FF INI SEPENUHNYA MILIK TUHAN DAN KELUARGANYA. DAN FF INI MILIK SAYA DAN MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA. MIAN KALAU BANYAK TYPO BERTEBARAN. TOLONG HARGAI AUTHOR DENGAN ‘RCL’, SEMOGA MEMUASKAN (?)  DAN DON’T BASH!!!  DON’T PLAGIAT!!! DON’T BE SILENT READERS!!


=================^^=======^^=================


 “Aku akan mencoba bertahan, dan aku minta kau terus disampingku agar hati ini lebih kuat mempertahankan cinta kita. Lebih tepatnya keluarga kita!”~~


=================^^=======^^================= 

Jangan terlalu percaya dengan apa yang kita lihat..
Dengarkan dahulu lalu baru tarik kesimpulan, itu lebih baik! ~~ J 



^AUTHOR POV^



Suara deru mobil menghiasi suasana tentram didalam komplek sebuah apartement. Dan mobil itu berhenti untuk yang kedua kalinya setelah pemberhentian pertama dimana sebuah kenyataan terungkap, dan mungkin akan menjadi kunjungan sering untuk hari-hari kedepannya. Mobil itu berhenti di depan sebuah rumah, rumah yeoja yang sangat dicintai namja pemilik mobil itu, Sang Woo. Dan rumah itu adalah kediaman keluarga Lee –Lee Sungmin dan Lee Eun Ae-.

Keluarlah Sang Woo dari mobilnya dan dengan langkah cepat ia segera membukakan pintu mobil untuk Eun Ae agar mudah keluar dari mobilnya. Manis memang, Tapi bila itu terjadi oleh sepasang kekasih bukan? Namun yang terjadi saat ini hubungan mereka hanyalah sebatas sahabat dan akankah nanti tetap begitu? Hanya Tuhan lah yang tau. *termasukauthor* :p


“Gomawo.” Ucap Eun Ae setelah keluar dari mobil.


“Nde, Cheonma..” balas Sang Woo.


“Hemm.. Gomawo juga buat hari ini. Benar-benar menyenangkan..” bisik Sang Woo lembut tepat ditelinga Eun Ae. Dan Eun Ae pun merasa risih, akhirnya didorongnya lembut badan namja itu agar tidak ada kesalahpahaman yang akan menyebabkan masalah untuk mereka.


“Woo, ini sudah larut. Sebaiknya kau pulang, aku juga lelah..” jawab Eun Ae lemah, karena seharian ini badannya terus mengikuti kemana namja itu bawa sehingga membuatnya tampak begitu lelah. Dari mulai menghabiskan waktu ditaman bermain yang sering mereka kunjungi saat masih kecil, hingga menjelajahi Lotte World bersama.


“Huh! Yasudah aku pulang. Tapi, kau masuk lebih dahulu..” ujar Sang Woo. Eun Ae pun mengangguk dengan tersenyum lalu membalikkan badannya, berniat masuk kedalam rumahnya.


“Jankkamman..” ucap Sang Woo seketika, dan membuat Eun Ae menoleh dengan serta merta membalikkan badannya.




#CUP




“Itu hadiahku malam ini..” ucap Sang Woo setelah melumat sekilas bibir mungil Eun Ae. Lalu Sang Woo pun pergi begitu saja dari hadapan Eun Ae dengan senyum, yang lebih tepatnya senyum misterius. Eun Ae seakan disengat listrik, badannya terdiam shock. Tak ada kata-kata yang keluar sebagai rasa marahnya, yang ada dipikirannya saat ini adalah SUNGMIN! Dan benar saja seorang namja telah menyaksikan kejadian tadi dengan tangan dikepal, menahan amarah.



‘Hadiah? Ya benar, hadiah yang akan membuatmu dalam masalah Eun..’ batin Sang Woo saat sudah dimobil.



Setelah sadar dari kejadian tadi, dilangkahkan kakinya memasuki rumah. Pikirannya sangat tak tenang saat ini. Entah kenapa dia merasa akan terjadi sesuatu yang buruk. Ditekan beberapa digit angka untuk membuka pintu apartement-nya, dengan gerakan ragu. Gelap! Itulah yang ada dipenglihatannya saat ini. Dihembuskan nafasnya lega. Lalu berjalan ke kamarnya segera, lelah benar-benar sudah menghinggapi badannya saat ini.




#CEKLEK



Suara decitan pintu terdengar memenuhi gendang telinga Eun Ae. Gelap, lagi-lagi yang ia dapati. Dirabanya dinding, mencoba mencari saklar lampu. Ditekannya, dan seketika badannya menegang. Seorang namja sedang berdiri angkuh dengan kemeja yang tangannya dilipat sampai batas siku dipadukan celana jeans, Sungmin. Sungmin seolah asik dengan posisinya saat ini, badan menghadap keluar jendela dengan pandangan kosong. Seolah tidak sadar bahwa Eun Ae baru saja masuk keruangan itu. Tapi, pada kenyataannya dia sangat sadar akan hal itu.


“Oppa..” gumam Eun Ae samar.


“Wae? Kau kaget aku ada disini? Kaget, memergoki kau sedang kencan dengan namja lain sampai larut malam begini, eoh?” ucap Sungmin cepat dengan amarah yang hampir memuncak. Eun Ae terdiam terpaku, tidak tau harus berkata apa. Semua ini begitu berat, ditambah dengan fisiknya yang sudah lelah.


“Wae? Jawab aku Kim Eun Ae! Apa yang telah kalian lakukan hari ini? Berkencan? Berciuman? Atau..” lanjut Sungmin  menggantung. Jujur! Ia ingin sekali melanjutkan perkataannya, namun kata itu terlalu kotor untuk keluar dari mulutnya. Dan ia pun tidak tega melukai istrinya itu.


“Cukup oppa! Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami hanya berjalan-jalan biasa, karena sudah lama kami tidak menghabiskan waktu bersama lagi, semenjak dia di New York.” Ucap Eun Ae yang perlahan melembut, seperti menahan sesuatu. Sesak! Inilah yang sedang mereka rasakan masing-masing, hanya berbeda alasan saja.


“Bersama lagi? Ohh.. Jadi kau ingin menjalin hubungan lagi bersama namja brengsek yang sudah meninggalkanmu itu?” balas Sungmin sakartis.


“Mwo? Anni.. Bukan seperti itu oppa.. Kau, jangan sebut dia seperti lagi aku tidak suka! Dia tidak seperti yang kau pikirkan..” bela Eun Ae.


“Whooa.. Kau membelanya? Tck! Sudah berapa ciuman yang dia berikan sampai membuatmu seperti ini?” ucap Sungmin dengan senyum remeh.


“Mwo? Kenapa kau berbicara seperti itu?” tanya Eun Ae tak percaya atas kata-kata yang keluar dari mulut suaminya itu.


“Wae? Kau masih bertanya kenapa? Setelah kalian mengumbar adegan murahan tadi! Aku kecewa padamu Kim Eun Ae! Kau bukan lagi seperti Eun Ae yang aku kenal saat si brengsek itu kembali di kehidupan kita. Kau bahkan sampai menitiipkan Jihyun dan Jaesung hanya untuk berkhianat kepadaku, dengan berkencan dengan namja itu!” cerca Sungmin mengeluarkan amarahnya. Amarah yang dia tahan tadi.


“........”


Tak ada satu katapun yang keluar dari bibir mungil gadis itu. Eun Ae merunduk dalam, menahan tangisnya agar tidak pecah saat ini juga. Mereka masih betah dengan posisi masing-masing. Sampai ketika, Sungmin berjalan kearah Eun Ae. Dicengkramnya kuat bahu yeoja itu, berusaha membuat si yeoja berbicara.


“Katakan padaku Eun.. Katakan padaku.. Jangan hanya diam! Aku sakit Eun, aku sakit!” teriak Sungmin menggema diseluruh ruangan. Dan tanpa mereka sadari Jihyun pun terbangun karena ulah mereka ini.


“Mianhae, tapi itu..” ucap Eun Ae terhenti seketika.


“Appa.. Eomma.. Kalian kenapa ribut sekali, aku jadi tidak bisa tidur..” ucap Jihyun, putri mereka. Diambang pintu dengan membawa boneka doraemon kesayangannya , karena memang pintu yang belum sempurna tertutup tadi. Ucapannya tadipun yang menghentikan Eun Ae. Sungmin beralih dengan tersenyum manis pada anaknya itu. Dihampirinya, lalu berjongkok dihadapan gadis kecil itu; bermaksud menyeimbangkan tingginya.


“Gwenchana, chagiya. Yasudah, lanjutkan lagi tidurmu ne..” ucap Sungmin lembut sambil mengelus puncak kepala anaknya itu.


“Shireo! Aku sudah tidak bisa tidur karena kalian.” Balas Jihyun kekeh dengan mengerucutkan bibirnya. Sungmin membuang nafasnya berat, sebelum memulai bicara.


“Arra, bagaimana kalau kita ke drom saja? Mungkin samchon Super Junior masih ada yang bisa kau ajak bermain..” ajak Sungmin tanpa menghiraukan Eun Ae yang shock dengan ucapannya itu.


“Nde! Lalu Eomma dan Jaesung?” tanya Jihyun polos sambil menatap Eun Ae yang tengah shock itu. Eun Ae segera sadar, lalu dilihatnya Sungmin yang tengah menatapnya tajam.


“Ah... Eomma sangat lelah, kalian saja. Besok Eomma akan menyusul..” jawab Eun Ae dengan senyum, senyum yang dipaksakan.


“Cah, kau dengar sendiri bukan? Jaesung biar Appa yang menggendongnya..” ucap Sungmin sambil bangkit. Lalu menggendong Jihyun ke kamarnya, berniat mengambil kebutuhan mereka esok dan membawa Jaesung.



‘Segitu marahnya kah kau oppa? Sampai meninggalkanku disini sendiri.. Aku juga terluka disini oppa, terluka karena berusaha mempertahankan semua ini namun kau malah menjauhiku.. Dengan membawa anak kita juga, apa aku sudah begitu hina? ’ gumam Eun Ae lirih.


Suara deru mobilpun terdengar diluar, menekankan bahwa saat ini Sungmin dan anak-anaknya  telah meninggalkannya sendiri di rumah mereka, tanpa seorangpun yang menemani kepiluannya saat ini.




#BRUK



Tubuh Eun Ae pun rubuh seketika, dia jatuh dengan badan yang bertumpu pada lututnya itu. Badannya sudah terlalu lemah, ditambah dengan perang batinnya saat ini. Keduanya seolah benar-benar menyiksanya. Tangisnya pun pecah memenuhi seluruh ruangan di apartement mewah itu. Dia menangis sejadi-jadinya. Tak ada lagi jari lembut yang akan menghapus air matanya itu, tak ada lagi lengan kokoh yang akan membawanya dalam dekapan hangat yang akan menenangkannya saat ini, tak ada lagi dada bidang yang akan dijadikannya tempat bersandarnya. Dia telah menjauh, Sungmin. Suami yang selalu ada untuknya kapanpun dia butuhkan.




================******====================



@DROM SUPER JUNIOR

At 24.00



“Annyeong.. Samchon Super Junior!! Aku datang!!” teriak Jihyun dengan cemprengnya. Namun yang ia dapat keadaan drom yang kosong, tidak ada satupun yang terlihat melakukan aktivitas. Semua member Suju sudah terbuai oleh alam mimpi mereka. Dan itu semua juga karena faktor lelah sehabis konser. Sungmin pun memasuki drom lalu langsung memasuki kamarnya yang ia tempati bersama Kyuhyun untuk meletakkan Jaesung, yang masih tertidur dalam gendongannya itu. Sedangkan Jihyun dia masih bengong, tidak tau harus berbuat apa. Lalu sebuah senyum jahil pun berkembang diwajahnya.


“Samchonn.. Super Junior!! Ada maling!! Ada maling!! Tolong!! Ada maling!!” teriak histeris Jihyun menggema di ruangan itu. Dan beberapa detik kemudian keluarlah semua member Suju dari tidur lelah mereka.


“Mana malingnya? Mana? Beritahu samchon, akan samchon patahkan lehernya!” ucap Eunhyuk antusias begitu keluar dari kamarnya, dengan membawa pukulan baseball. Dan member lain pun serempak mengangguk setelah mendengar penuturan Eunhyuk. Sampai-sampai ada yang membawa guling, dengan mata yang masih tertutup. Setelah mendengar Eunhyuk berbicara, Jihyun hanya tersenyum dengan menampilkan deretan giginya yang sempurna itu. Dan Heechul menyadari akan sesuatu, lalu membuang nafas lega.


“Tck! Kita hanya dikerjain dengan titisan magnae ini. Kalau tau begini untuk apa aku bangun dan meninggalkan mimpiku bersama Sohee..” ucap Heechul sinis. Dan semua pun ikut membuang nafas lega, karena di drom mereka benar-benar tidak ada maling. Masing-masing dari mereka pun mulai merapat kepada gadis kecil itu –Jihyun-.


“Kenapa kau menipu kami? Dan mengacaukan jadwal tidur kami, heh? Lalu bagaimana kau bisa ada disini?” tanya Leeteuk kepada Jihyun yang masih bingung keberadaan anak itu.


“Dia bersamaku hyung, dan kami akan menginap disini..” ucap sebuah suara dari arah pintu kamar KyuMin couple, Sungmin. Dan otomatis membuat semua mata tertuju padanya saat ini. Dengan kerutan-kerutan bingung mereka masih menatap Sungmin, hanya Jihyun lah yang terlihat datar lalu tanpa sepengetahuan mereka gadis kecil itu sudah mengambil posisi duduk diantara Leeteuk dan Hangeng saat ini.


“Lalu kemana istrimu?” tanya Hangeng dan mendapat anggukan dari semua member.


“.........”


Tak ada satu katapun keluar dari bibir Sungmin saat ini. Tiba-tiba Sungmin teringat dengan kejadian beberapa jam lalu, itu yang membuat dia seribu bahasa. Kejadian itu terlalu membekas dihati dan pikirannya. Sungmin cukup sadar kalau dia memang jarang ada waktu untuk Eun Ae dan anak-anak mereka. Tapi kenapa Eun Ae harus mencari kebahagiaan dari laki-laki lain? dan yang lebih menusuk adalah kenapa harus laki-laki dari masa lalu istrinya itu?


“Kami kesini karena aku tidak bisa tidur dan Appa menawarkanku untuk bermain bersama kalian. Karena sebelumnya Appa dan Eomma itu berisik sekali, mereka berbicara seperti ada dihutan. Appa juga tadi berteriak-teriak seperti dalam adegan action saja. Dan tadi aku sudah mengajak Eomma untuk kesini tapi Eomma bilang bahwa dia sangat lelah jadi tidak ikut..” celetuk Jihyun yang membuat semua mata beralih padanya. Dan satu hal yang otak mereka semua tangkap bahwa Sungmin dengan Eun Ae bertengkar!


“Jihyun.. Bagaimana kalau samchon temani Jihyun tidur? Tidak baik kalau gadis cantik tidur malam-malam..” ucap Hangeng dengan aksen dewasa dan bijaksana-nya. Hangeng begitu berpengalaman karena selain Sungmin dialah yang sudah menikah juga dan mempunyai seorang putra yang sangat tampan, dan putra itu bernama Tan Yong Joo. Aksen nama yang bercampur Korea, karena istri Hangeng yang statusnya warga Korea asli lah penyebabnya.


“Eh, Samchon nasi goreng Beijing! Aku baru sadar kalau ada Samchon, apa Samchon kesini bersama Yong Joo?” balas Jihyun dengan wajah berbinar. Dan beberapa member cukup shock melihat kejadian langka ini. Dimana Jihyun bisa berbicara sopan kepada orang lain, mengingat statusnya sebagai titisan magnae mereka itu.


“Tck! Sejak kapan kau bisa berbicara sopan begitu?” sela Heechul sinis yang aneh atas sikap gadis kecil abnormal itu, yang seketika membuat wajah Jihyun yang tadinya berbinar menjadi cemberut dengan bibir yang dikerucutkan.


“Yong Joo ada dirumah, kami baru saja pulang dari China jadi dia tidak ikut kesini. Memangnya kenapa?” jawab Hangeng yang diakhiri pertanyaan untuk gadis kecil itu.


“Aku.. Aku rindu padanya..” ucap Jihyun malu-malu, sambil menunduk menahan malunya. Sedangkan semua member menatap Jihyun shock, terkecuali Sungmin karena namja itu sudah tidak ada didalam ruangan itu. Hanya satu pertanyaan dipikiran mereka semua.



‘Mengapa titisan magnae ini menjadi genit sekali? Apa otaknya sudah teracuni karena mendengar Appanya bertengkar dengan Eommanya?’ itulah batin semua member.



“Whooa.. Hyung! Sepertinya kau akan segera menjadi besan dengan Sungmin hyung.. Chukkae nde!” celetuk Ryeowook lantang dan mendapat kekehan dari beberapa member.


“Ahh.. Samchon Ryeowook bisa saja..” ucap Jihyun dengan senyum malu-malu. Dan membuat semua member tertawa terbahak-bahak. Sampai-sampai membangunkan satu nyawa yang dari setadi belum terbangun, Kyuhyun. Ya, namja itu seakan habis meminum racun sampai-sampai tidak sadar bahwa telah kelewatan kejadian langka. Yaitu sebuah sisi lain dari seorang gadis kecil, Jihyun.


“Ada apa ini? Kenapa berisik sekali?” tanya Kyuhyun begitu keluar dari kamarnya, dengan mata yang masih sayup. Pandangan semua member pun beralih padanya.


“Whoa Kyu, kau ketinggalan sebuah kejadian langka! Pribadi lain dari seorang titisanmu..” ujar Eunhyuk.


“Jinjja? Lalu, dimana Sungmin hyung?” tanya Kyuhyun menyadari bahwa Sungmin tidak ikut serta didalam ruangan ini. Seakan sadar, semua member pun celingak-celinguk mencoba mencari Appa dari gadis kecil yang sedang bersama mereka. Namun nihil tanda-tanda keberadaan Sungminpun tidak ditemukan.


“Biar aku yang mencari, aku tau dimana dia..” ujar Leeteuk kepada semua member. Lalu bangkit menuju suatu tempat.


“Jihyun, ayo kita tidur..” ajak Hangeng lembut.


“Nde, Samchon..” jawab Jihyun patuh.


Setelah kepergian Leeteuk dan Hangeng, suasana hening tercipta. Tidak ada satupun yang memulai pembicaraan, semua seakan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Rasa lelah seakan hilang saat tau bahwa kini Sungmin sedang dalam masalah. Tapi mereka bingung apa harus ikut campur? Sedangkan itukan urusan pribadi mereka.



@BALKON DROM SUPER JUNIOR



“Sudah kuduga.. “ gumam Leeteuk begitu melihat Sungmin yang sedang duduk dibalkon dengan tatapan kosong kearah langit.


“Wae? Katakan padaku, mungkin aku bisa membantu..” ucap Leeteuk sambil mendudukkan tubuhnya disamping Sungmin, membuat si lawan bicara terlonjak kaget.


“Nde? Gwenchana hyung..” jawab Sungmin singkat, menutupi semuanya. Ia tidak mau orang disebelahnya yang sudah dianggap hyung-nya itu malah terbebani dengan masalahnya.


“Katakan saja Sungmin-ah.. Bukankah kita saudara? Kenapa kau harus menyembunyikan sesuatu pada kami, eoh?” desak Leeteuk, agar dongsaeng-nya ini ingin berbagi masalahnya.


“Hemm.. Itu.. “ ucap Sungmin menggantung, seakan ragu dengan apa yang ingin ia katakan.


“Jja! Lebih baik kita bicarakan didalam saja bersama yang lain.. Kajja..” ajak Leeteuk menyela, sebelum Sungmin meneruskan kalimatnya. Dan dibawanya Sungmin menuju ruang tengah drom, dimana semua member berkumpul. Hangeng pun sudah berada disitu beberapa menit lalu karena menidurkan Jihyun ternyata sangatlah mudah, mengingat juga sekarang sudah sangat malam.


“Cah, katakanlah semuanya Sungmin-ah..” perintah Leeteuk saat sudah duduk diantara mereka. Sekarang semua fokus tertuju pada Sungmin. Berulang kali Sungmin meneguk ludahnya berat, benar-benar masalah yang berat.


‘Apa ini semua karena kejadian tadi pagi? Apa Sungmin hyung sudah mengetahuinya?’ batin seseorang seakan mengetahui pokok masalah yang sedang Sungmin hadapi.


“Itu.. Kalian taukan bahwa aku dan Suju-M baru pulang tadi siang dari China?” tanya Sungmin memulai, dan mengambil jeda sebentar. Sekaligus mendapat anggukan dari semua member.


“Dan aku kan segera pulang.. Tapi yang aku dapat dirumah sepi tidak ada orang. Kemudian aku mendapat pesan dari Appa bahwa Jihyun dan Jaesung ada dirumahnya. Saat aku jemput mereka, Jihyun bilang bahwa Eomma-nya yang menitipkan mereka disana lalu pergi tanpa memberi mereka sebuah alasan. Aku cukup heran, namun sampai malampun Eun Ae belum pulang-pulang juga. Dan saat sekitar jam sepuluh lewat dia pulang. Tapi, dia pulang dengan diantar oleh seorang pria. Yang sudah aku ketahui adalah mantan kekasihnya..” ucap Sungmin lirih diakhir kalimat. Semua member sentak terdiam. Mereka seolah sedang mencerna atas apa yang telah dibicarakan oleh Sungmin.


“Jadi, maksudmu Eun Ae berselingkuh?” tanya Leeteuk menerka. Semua memberpun cukup kaget atas apa yang dikatakan oleh leader mereka, lalu tatapan mereka pun beralih pada Sungmin. Yaitu ingin tau apa kebenaran dari semua ini.


‘Kalian salah paham hyung.. Apa aku harus mengatakan sekarang?’ batin seseorang didalam ruangan itu.


Molla..” jawab Sungmin frustasi.


“Hyung.. Sebenarnya..” ucap Kyuhyun menggantung, dan membuat semua orang didalam ruangan itu menatap bingung padanya. Bingung apa kelanjutan dari ucapannya.



^AUTHOR POV END^



=============T====B====C=============


KYYAAA...
Akhirnya selesai juga!
Silahkan bagi yang mau lempar bakiak, gara2 author lama banget publishnya... wkwkwk :D
Itu semua dikarenakan ide yang ngumpet (?)
Yesungdahlah..  
Gomawo yang udah RCL!! :D
*bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar