Jumat, 05 April 2013

FF ONESHOOT :: MY STORY (My Life and My Family)

Tittle : My Story (My Life and My Family)

Author : ...^LeeSangMi^...

FB : Adhell Si Elf (Lee Sang Mi)

Rating : T

Genre : Romance, Married Life

Main Cast : Kim Eun Ae a.k.a Lee Eun Ae, Lee Sungmin (SUJU), Lee JiHyun, Lee Jae Sung

Support Cast : All Member Suju, Sunny (SNSD)


“CAST DI DALAM FF INI SEPENUHNYA MILIK TUHAN DAN KELUARGANYA. DAN FF INI MILIK SAYA DAN MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA. MIAN KALAU BANYAK TYPO BERTEBARAN. TOLONG HARGAI AUTHOR, INI FF ONESHOOT PERTAMA AUTHOR SEMOGA MEMUASKAN (?)

===============^^==============


“Kebahagiaan yang paling berharga adalah saat aku memilikimu dan kenikmatan yang paling aku syukuri adalah saat Tuhan memberikan kita dua malaikat kecil sebagai pelengkap dan sumber kebahagiaan kita untuk masa mendatang..” 
================^^==============

Aku mencintaimu..
Mencintai semua yang ada pada dirimu..
Dan malaikat kecil kita..
Malaikat yang dikirimkan untuk menebarkan
kebahagiaan.. 



LEE EUN AE POV


Pagi yang biasa, dimana aku selalu melakukan rutinitas harianku. Yaitu.. memandangi wajah imut suamiku sebelum dia terbangun.. kekekek.
Dan apa kalian tahu? Bahwa hidupku saat ini sangatlah sempurna. Kenapa? Karena dimana saat aku bangun, aku bisa melihat wajah pangeranku yang selalu memberikanku kebahagiaan disetiap harinya.
Yahh, walaupun aku tahu bahwa tidak setiap harinya dia selalu bersamaku. Aku cukup tahu mengenai resiko menikah dengan seorang bintang hallyu seperti-nya, yang selalu sibuk konser didalam maupun diluar negeri dan aku juga cukup mengerti bahwa dia selalu digandrungi oleh wanita –wanita yang secara berat hati aku akui mereka mempunyai tampang yang lebih dariku.
Tck! maka dari itu aku sangat tidak suka apabila Sungmin oppa dekat dengan wanita-wanita itu! Karena dilihat dari manapun mereka jauh lebih baik dari padaku. Dan aku takut Sungmin oppa tergoda oleh mereka.-__-

Asal kalian tahu! Mendapatkan Sungmin oppa saja susahnya sudah seperti mengerjakan ribuan soal matematika -__- .
Kita berpacaran sudah dari saat kita kuliah, lalu kita memutuskan untuk menikah. Dimana sebelum berpacaran itu aku harus mengalahkan puluhan yeoja yang selalu menggeranyanginya(?) kemanapun dia berada.
Hufft, dan pengorbananku juga belum berakhir! Karena setelah berpacaran dengan dia. Para yeoja-yeoja gila itu malah menterorku, mengerjaiku, dan meledekku bahwa aku tidak pantas dengan Sungmin oppa. Tapi, semuanya aku jalani saja dengan kuat, tegar, dan dengan air mata.. (T_T).
Dan itu semua terbayar karena aku bisa memiliki Sungmin oppa dan pendampingnya kini hingga maut memisahkan kita.
Yahhh, walaupun awalnya harus aku yang menyatakan perasaanku dulu, karena aku tidak ingin memendam cintaku dan kemudian merelakan dia bersama seseorang. Tidak akan! Karena seorang Lee Sungmin dilahirkan hanya untuk seorang Kim Eun Ae! Ingat itu!


FLASHBACK ON

Sore hari yang cerah ditemani suara teriakan dan tertawa anak-anak. Dimana saat ini aku sedang berada di taman karena ingin bertemu Sungmin oppa, lebih tepatnya saat ini aku ingin menyatakan perasaanku padanya. Soal diterima atau tidaknya itu tidak penting. Yang penting adalah aku sudah mengatakan semua apa yang aku rasakan padanya.

Sungguh! Melihat anak-anak bermain begitu riangnya aku malah membanyangkan bagaimana jika suatu hari nanti aku mempunyai anak dari Sungmin oppa? Pasti dia akan sangat imut seperti Sungmin oppa.


“Mian, aku terlambat.. Apa sudah lama menunggu ?” ucap seseorang yang langsung duduk disampingku sekaligus membuyarkan lamunanku.

“Eoh? Oppa! Ah.. Gwenchana. Aku juga baru datang.” jawabku saat sadar bahwa yang disampingku saat ini adalah Sungmin oppa.

“Oh, Lalu ada keperluan apa kamu memintaku untuk bertemu? Kamu bilang ada sesuatu yang penting, apa itu?” tanyanya beruntun.

“Aiss, tanya satu-satu jangan langsung keroyokan(?) seperti itu!” kesalku.

“Ah. Ne, mianhae.. Lalu apa yang ingin kau bicarakan?” tanyanya lagi.


‘Omona.. eottokeh? Apa yang harus aku katakan?’  batinku gugup.


“Eun Ae, neo gwenchana? Kenapa wajahmu tiba-tiba pucat?” ucap Sungmin oppa khawatir dan malah semakin membuatku gugup.

“Eh? Itu.. Oppa.. Aku menyukaimu.. ah! Anni, lebih tepatnya mencintaimu! Sudah sejak saat kita bertemu. Dan apakah oppa mau menjadi namjachinguku?” ucapku mengutarakan semua yang ada pada hatiku saat ini.


Hening....


Seketika suasana hening diantara kami, tidak ada yang berbicara untuk memecahkan suasana canggung ini. Masing-masing dari kami sibuk akan pikiran masing-masing dan sepertinya Sungmin oppa juga masih terkejut akan ucapanku tadi.
Seketika aku merasakan dia bangun dari kursi yang kami duduki dan kemudian pergi begitu saja, meninggalkanku yang masih penasaran akan jawabannya..


‘Aiiss.. kau berharap apa lagi Eun Ae! Sudah jelas dia menolakmu, buktinya dia pergi tanpa sepatah katapun..’ batinku.

Ne! Benar juga dia memang tidak sama sekali menyukaiku. Itu semua sudah jelas bukan? Air mata ini sudah tidak bisa ditahan lagi, aku menangis sejadi-jadinya.
Tidak peduli orang mau menganggap aku orang gila sekalipun. Yang jelas hati ini benar-benar sakit mengetahui kenyataan pahit ini! Eomma, beginikah rasanya patah hati? Kenapa sakit sekali.


Kusandarkan tubuhku pada kursi taman ini dengan berlinangan air mata, ku pukul dada ini siapa tahu bisa mengurangi rasa sakit yang begitu menyesakkan. Tapi ternyata tidak sedikitpun berkurang malah bertambah sakit, seperti di hantam ribuan ton batu.
Dan kalian tahu betul kan bagaimana rasa sakit ini? Kutundukkan wajah di antara kakiku mencoba mencerna semua ini.


#SKIP


"Eomma.. Aku pulang.."

"Omona.. Kau kenapa Eun Ae? Kenapa kau berantakan seperti ini?" tanya Eomma beruntun.

"Nae gwenchana, Eomma" jawabku sekenanya. Menahan sekaligus menutupi semua rasa sakit ini.

"Eoh.. Yasudah. Cepat mandi sudah sore! Eomma mau keluar dulu sebentar.."

"Nde Eomma.."


Begitu sampai kamar aku kunci pintu rapat-rapat dan ku menangis lagi sejadi-jadinya merutuki kebodohanku! Kenapa aku harus menyatakan perasaanku kalau jadinya malah begini! Lebih baik aku pendam saja sampai seumur hidup pun pasti lebih baik daripada harus seperti ini!
Besok aku harus ke kampus, lalu apakah sanggup hati ini untuk melihat Sungmin oppa? Menyebut namanya saja membuatku terbayang kejadian menyakitkan tadi. Lalu, apa yang harus aku lakukan? Yasudah! Aku izin saja untuk beberapa hari.


#SKIP


Hari ini aku berangkat ke kampus seperti biasa tapi dengan suasana hati yang berbeda dari sebelumnya dan saat ini sepertinya aku harus menghindari untuk bertemu dengan Sungmin oppa, dan Eun Ae kau harus ingat! Apabila kau bertemu dengan Sungmin oppa bersikaplah biasa, anggap saja sekarang dan seterusnya kau sudah tidak menyukainya. Kau harus ingat bagaimana dia meninggalkanmu kemarin.

Saat aku berjalan dilorong tiba-tiba beberapa yeoja menarikku kedalam gudang. Dihempaskannya tubuhku ke lantai, lalu yeoja-yeoja yang kuketahui adalah fansnya Sungmin oppa ini menghampiriku. Ditariknya rambutku oleh yeoja yang berambut lurus.

"Apa hubunganmu dengan Sungmin oppa, heh?!" tanyanya sambil terus memarik rambutku. Sungguh! Ini sangat sakit!! Seperti akar rambutmu serasa ingin lepas dari rambutmu!

"Arrghtt.. Appo!! Lepaskan.. Aku tidak ada hubungan apapun dengan Sungmin oppa.." ucapku memohon pada mereka.

"Heh! Kau pikir kita percaya! Kau pasti menyukainya kan?!"

"Anni! Aku tidak menyukainya! Aku hanya berteman dengannya!" jawabku mencoba menahan air mata ini. Kini yeoja yang berambut pendek menghampiriku.


#PLAKKK

"APPO!! Hhikkss.. Jebal.. Hikkss..Lepaskan aku!!" pintaku pada mereka disertai tangisan.


#BRAAKK


"Lepaskan dia!!" teriak seorang namja. Kudongakkan kepalaku menatapnya.


'Sungmin oppa..' batinku.


"Oppa.. Kenapa kau ada disini?" tanya yeoja-yeoja itu. Sungmin oppa langsung melirik yeoja-yeoja itu dengan tatapan tajamnya lalu menghampiriku.

"Kalian! Jangan pernah sentuh Eun Ae lagi! Karena Eun Ae mulai sekarang adalah yeojachinguku, jadi jika kalian menyentuhnya maka kalian akan berurusan denganku!!" ancamnya pada yeoja-yeoja yang sentak membuat mereka kaget sekaligus kecewa dan sekarang mereka lari keluar gudang dengan menangis terisak.

"Eun Ae, neo gwenchana?" tanyanya padaku.

"Nde gwenchana! Sudahlah oppa jangan beri aku harapan palsu lagi! Jadi jangan merasa bahwa aku mencintaimu, lalu kau bisa berbuat seenaknya! Aku sudah lelah!" ucapku sambil merapikan pakaian dan rambutku yang acak-acakan. Segera kulangkahkan kakiku keluar gudang sampai ketika...


Sungmin oppa menarik tanganku lalu menghempaskan tubuhku ke dinding.

"Mianhae.. Jeongmal mianhae.. Atas perbuatanku yang kemarin itu karena aku belum sepenuhnya yakin akan perasaanku tapi sekarang AKU INGIN MENJADI PACARMU!!" ucapnya penuh penekanan diakhir kalimat dan membuat mataku membulat sempurna.

"M-wo? A-ku tidak percaya pa--..."


#CUPP


"Apa ini belum cukup juga membuktikan semuanya, eoh?" ucapnya setelah mencium bibirku.

"Hemm.. Nde! Aku percaya padamu.. Lalu apakah sekarang kita berpacaran?"

"Ne!" jawabnya dan langsung memelukku erat. Kubalas pelukannya membuat kita terhanyut sampai melupakan bahwa sekarang kita bolos masuk ke kelas.



FLASHBACK OFF


Begitulah kisahku dalam mendapatkan Sungmin oppa sekaligus di-bully oleh fansnya. Tapi kemudian aku sadar bahwa Sungmin oppa juga mencintaiku, jadi cintaku ini tidak bertepuk sebelah tangan.

“Sudah puaskah kau memandangi wajahku, eoh?” ucap suamiku itu tanpa membuka matanya dan sekaligus membuyarkan lamunanku.

‘Jankkamman! Dia menyadari aku sedang memandangi wajahnya. Omona.. mau taruh dimana wajahku ini! Aiss.. pasti wajahku ini warnanya sudah berubah seperti tomat!’  batinku menyadari kelakuan bodohku sendiri.

“Aigoo.. Kenapa oppa percaya diri sekali? Siapa yang memandangi wajahmu! Karena posisiku saja yang menghadapmu, jadi seperti memandangimu” elakku lalu bangun berniat menuju kamar mandi tapi sebuah tangan menelusup ke dalam pinggangku hingga sekarang dia memelukku erat dari belakang, Sungmin oppa.

“Aigoo.. Kenapa tiba-tiba istriku jadi sensitif sekali,eoh? Oppa kan hanya bercanda! Lagipula oppa juga senang bahwa kau mengagumi ketampananku ini!” ucapnya percaya diri.

“Iss.. oppa!” ucapku memukul pelan tangannya yang berada dipinggangku ini.

“HHUUUAAA... EOOMMA!! AAPPAA!!! HHUAAA..” sebuah tangisan menghentikan aktifitas kita.

“Oppa! Itu suara Jaesung kan?” tanyaku pada suamiku.

“Nde! Geure.. Aiss.. ini pasti kerjaan Jihyun! Aigoo.. eonni macam apa dia itu!” jawab Sungmin oppa.

“Yak! Dia itu juga anakmu!” cercaku padanya dan aku langsung turun dari kasur untuk menyusul kedua malaikat kecilku itu.

Lee Jihyun dan Lee Jaesung adalah anak kami, Jihyun berusia enam tahun sedangkan Jaesung berusia lima tahun. Mereka tidak pernah akur karena Jihyun selalu saja merecoki Jaesung. Aku sudah pasrah akan kelakuan dia yang menyerupai Kyuhyun oppa si Magnae Evil itu.

“Aigoo.. Anak Eomma kenapa nangis? Siapa yang membuatmu nangis, hem?” tanyaku pada anakku ini.

“Itu Eomma.. Nunna.. hikkss.. dia menyambil mainanku.. hikss..hikss..” ucapnya sambil terisak.

“Jihyun! Apa yang kau lakukan, eoh? Kenapa kau selalu mengganggu dongsaengmu? Apa kurang mainan yang Appamu dan Eomma belikan?” tanyaku beruntun pada anakku yang jahilnya sudah tingkat akut ini.

“Anni! Aku hanya meminjam mainannya Eomma.. Tapi dia pelit sekali! Appa.. tolong aku kenapa Eomma galak sekali! Lagipula kenapa Appa mau sama Eomma yang galak seperti itu? Kan Sunny ahjumma jauh lebih baik dari Eomma..” ucapnya dengan wajah polos.

“Yak! Neo! Terlalu banyak bergaul dengan magnae iblis itu kau jadi kurang ajar seperti ini!”makiku padanya. Dan dia malah bersembunyi pada tubuh Appanya itu.

“Sudahlah Eun Ae-ya.. Kau tau kan memang sifatnya seperti ini.. Dan Jihyun.. kau mandi ne? Ini sudah siang..” lerai Sungmin oppa.

“Huft.. yasudah.. Jaesung ayo mandi sama Eomma mau kan?” ajakku pada anakku yang imut ini.

“Nde.. Eomma..” jawabnya patuh dan langsung kugendong dia.

“Appa.. aku ingin dimandikan sama Eomma juga...” rengek Jihyun pada Sungmin oppa. Sungmin oppa langsung menoleh kearahku dan menunjukkan ekspresi yang mengatakan ‘Ajak Jihyun atau aku akan menginap didrom’. 


‘Aiss.. bisa-bisanya dia mengancamku seperti itu! Sudah tahu aku baru berdebat dengannya..’ batinku emosi tapi bagaimanapun Jihyun juga anak kami.

“Yasudah sini mandi sama Eomma..” ajakku padanya lalu dia tersenyum gembira sambil berlari kearahku dan ikut membuatku tersenyum.

“Aku mau digendong juga Eomma..” rajuknya padaku.

“Hemm.. Yasudah ayo naik ke punggung Eomma..” jawabku. Lalu kami berjalan kearah kamar mandi dan kulihat Sungmin oppa tersenyum melihat kami.
Sesudah selesai aku memakaikan mereka pakaian, lalu berjalan ke kamar untuk mandi. Dan ketika aku masuk kulihat Sungmin oppa baru saja selesai mandi. Kuhampiri dia.

“Sudah selesai?” tanyanya.

“Nde, sudah.” jawabku.

“Yasudah mandi dulu, kau belum mandi kan?” tanyanya dengan senyum imutnya itu.

“Nde! Aku mandi dulu.” jawabku membalas senyum lalu mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

Aku keluar dari kamar mandi dan kulihat Sungmin oppa sedang duduk di kasur kami. Dia tersenyum saat aku keluar dari kamar mandi. Kubalas senyumnya dan langsung bercermin untuk menyisir tapi tangan Sungmin oppa menghentikanku.

“Biar aku saja..” ucapnya. Kemudian dia menyisiri setiap rambutku dengan telaten (?) seperti tidak menginginkan sehelai rambutpun rontok.

“Eun Ae-ya.. “ panggilnya manja dengan memelukku dari belakang setelah menyisir rambutku tadi.

“Mwo? Hem..” jawabku.

“Gomawo.. Jeongmal gomawo!! Untuk semua yang kau berikan dan lakukan untukku dan anak kita.. Aku bangga memilikimu! Walaupun banyak wanita diluar sana yang lebih cantik atau baik darimu, tapi aku yakin bahwa tidak ada yang lebih mengerti aku dan anak-anak sepertimu..” ucapnya yang membuat aku terharu. Dibalikkan badanku lalu ditariknya tengkukku dan hidung kita sudah bersentuhan sampai ketika.....



“EOMMA! APPA!! APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN???!!!!



=================END=============






Huftt.. akhirnya selesai juga..
Mian klo ceritanya gaje atau apalah itu..
Yang suka RCL ne.. ;))
Khamsahamnida.. ^^ #BOWbuatreaders#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar